SEJARAH BALANCED SCORECARD
Menurut
Mulyadi (2001) Balanced Scorecard diciptakan
untuk mengatasi masalah mengenai kelemahan sistem pengukuran kinerja eksekutif
yang berfokus pada aspek keuangan. kemudian, Balanced Scorecard mengalami perkembangan implementasinya, tidak
hanya sebagai alat pengukur kinerja eksekutif namun meluas sebagai pendekatan
dalam penyusunan rencana strategi.
Sebelum tahun 1990-an, seluruh
kinerja eksekutif hanya dicurahkan pada kinerja keuangan, sehingga mengabaikan
kinerja non keuangan seperti kepuasan customers,
produktivitas dan cost-effectiveness
proses yang digunakan untuk menghasilkan produk dan jasa, dan keberdayaan dan
komitmen karyawan dalam menghasilkan produk dan jasa bagi kepuasan customer.
Dalam sebuah artikel yang berjudul “balanced scorecard-measures that drive
performance” dalam harvad business review (januari – februari 1992) menyimpulkan bahwa
untuk mengukur kinerja eksekutif dimasa depan diperlukan ukuran komprehensif
yang mencakup empat perspektif: keuangan, customer,
proses bisnis/intern, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Ukuran tersebut disebut
Balanced Scorecard yang memotivasi
eksekutif dalam menwujudkan kinerja dalam keempat perspektif tersebut agar
keberhasilan keuangan yang diwujudkan bersifat sustainable (berjangka panjang).
Setelah keberhasilan penerapan Balanced Scorecard di tahun 1992 sebagai
perluasan kinerja eksekutif, Balanced
Scorecard kemudian diterapkan ke tahap managemen yang lebih strategi
sebelum penilaian kinerja.
Pertengahan tahun 1993, Ranaissance
solutions, inc. (RSI) sebuah perusahaan konsultan yang dipimpin oleh David
P.Norton (yang semula menjadi CEO Nolan Institute) menerapkan Balanced Scorecard sebagai pendekatan
untuk menerjemahkan dan mengimplementasikan strategi di berbagai perusahaan
kliennya. Sehingga Balanced Scorecard
berkembang menjadi inti system management
strategy (strategi management sistem), keberhasilan tersebut dilaporkan
dalam suatu artikel di Harvard Business Review (januari-februari 1996) berjudul
“using Balanced Scorecard as a strategi
management sistem.”
Pada awal tahun 2000, Balanced Scorecard dikomunikasikan ke
seluruh personel dan dengan teknologi informasi, koordinasi dalam mewujudkan
berbagai sasaran strategi yang telah ditetapkan.
SUMBER : Mulyadi, 2001, Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatan ganda Kinerja Keuangan Perusahaan, Jakarta: Salemba empat.
SUMBER : Mulyadi, 2001, Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatan ganda Kinerja Keuangan Perusahaan, Jakarta: Salemba empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar